Tuesday, March 3, 2009

Indonesia / jakarta : lebih barat dari barat...

Sebulan di Jakarta selama masa 'liburan' saya dari kehidupan singapore membuat saya jadi lebih peka terhadap keadaan Indonesia saat ini.
Pertama-tama, di awal awal kedatangan saya, saya sempat syok bin bingung melihat sebuah mall di kawasan Bunderan HI. Mall tersebut luar biasa besarnya, berisikan toko toko ekslusif barang branded, bahkan ada satu toko yang ekslusif banget, yang sorry nih, di Singapura aja belom buka. Yang bikin saya miris, ialah mall tersebut dibuka di masa krismon gini, dan penuh lagi! Seumur-umur, dari semua mall di dunia yang saya kunjungin, kok kayanya ini yang paling ekslusif, megah dan ajaib ajah! Denger-denger, ada mall lain yang lebih canggih lagi di daerah kelapa gading. Perasaan orang indonesia yang kaya gag banyak banyak amat deh... terus yang gag punya mau kemana?? Pasar? Taman monas yang udah ditutup???
Terus, yang saya juga amati ialah sikap orang indonesia yang suka anti barat, padahal... orang indonesia tuh barat banget. Indonesia tuh lebih barat dari barat!
Liat deh, disini orang kita dengan mudahnya beli majalah-majalah yang di luar negeri dibredel, dilarang sirkulasinya, atau dibatasi pembeliannya, misalnya majalah cosmo (setaun di singapore saya gag berhasil nemuin tuh majalah!) atau playboy (ini lagi...). Dengan gampangnya aja orang kita beli tuh majalah semi x di lapak lapak kaki lima, dijual di sebelah komik Conan (bikinan jepang), atau Majalah Bobo. Miris, miris.
Sewaktu jalan-jalan ke Eropa dan amrik, setiap mau masuk ke tempat yang berbau judi (kasino) atau jual alkohol (diskotek, bar), saya pasti harus mengeluarkan ID (maklum, kita org Indo awet muda bukan?) . Bahkan setelah udah ngelahirin anak 1, di sing kemarin ID saya masih diperiksa.Di eropa walau alkohol dijual bebas, tapi untuk beli alkohol, rokok, dll kita harus nunjukin ID.
Nah... di Jakarta? Halah.... saya bisa ke disko dari umur saya 18 taun, (untungnya saya bokek jadi gag pernah bisa beli alkohol), dan bisa lihat anak-anak muda underage nge-boat dan minum di rave party ancol, atau beli bir bintang di Circle K dan minum-minum di pinggir pantai Kuta. Mantap....
Soal hape dan alat komunikasi, lain lagi... Nyaris tiap hari di FB saya ada update status " friend XXX has download FB application for blackberry." Saya sih nothing against blackberry, apalagi BB lebih murah baik alat dan langganannya di Indo drpd di negara lain. Cuma itu sesuatu yang lucu. Bayangkan, negara dunia ketiga, 20 persen penduduknya DIBAWAH garis kemiskinan, tetapi nyaris satu jakarta, or at least most people I know sekarang pakai Blackberry yang harganya jutaan perak. Some of them dapet gratis, some of them mengkhususkan untuk beli. Saya sama sekali gag masalahin. Yang saya sedihkan adalah pola pikir orang2 berpendidikan yang saya tahu/kenal, yang ngaku ke saya bahwa mereka harus ganti hape tercanggih tiap tahun karena malu sama teman-teman/arisannya, padahal kerja mereka tidak mewajibkan mereka untuk pakai alat komunikasi tercanggih, misalnya, ibu rumah tangga. Terpikir gag sih? bahwa penghasilan mereka, yang sebetulnya bisa dibelanjakan buat pasar dalam negeri dihabiskan cuman buat memompa devisa keluar dari negara kita tiap tahun, cuman buat beli hape doang asal Finlandia! Pinter pinter....

Soal baju??? Nah, lebih banyak gerai Mango dan Zara di tiap pojok mall, daripada gerai toko batik Allure, atau danar hadi, yang selain mahal, norak pula modelnya, kecil banget ukurannya. Paling pol pakai pakain batik kalo jadi pegawai negeri.

Belanja di tukang sayur, atau ke pasar, well, pastinya suruh si Mbak dong (udah bau, banyak copet pula), di sana cukup beli sayur ama bumbu dapur. Daging, Ikan, buah?? Beli di Karfur dong... murah dan segar! Ini hal yang ironis banget sebetulnya, karena dengan adanya hyper market seperti ini, pasar tradisional jadi mati. Apa pemerintah tidak membuat peraturan supaya toko modern dilarang buka berjarak misalnya 5 kilo dari pasar tradisional? Dan kalaupun peraturannya ada, mbok dijalanin gitu....

Aksi pornografi??? Yah, ini lagi... pake ada peraturan, tapi jauuuuuuh dari maksudnya... Ngomong2 apa ya maksudnya?? Soalnya saya bilang isi infotainment yang tentang kawin cerai, sinetron yang menjual mimpi, reality show seperti termehek-mehek, dan seratus macam show jiplakan lainnya (mulai dari acara komedi peniru Saturday Nite Live sampai Total Request Live) lebih parah dan merusak moral dari isi UU APP yang ribut soal jaipongan dan tari Bali... Daripada ngomongin porno2an yang kurang jelas batasnya, mbok ya bikin aturan yang jelas dan saklek, misalnya soal KORUPSI, soal LINGKUNGAN dan HUTAN LINDUNG, soal kebijakan ENERGI DALAM NEGERI.
Yes, di amerika dan eropa semua bebas! Tidak ada peraturan mengikat, mau samen leven, mau perawan ataupun enggak, mau bikin red llight distric. Tapi..... Disana yang namanya peraturan KDRT jelas, pemerkosa bisa dihukum mati, pelecehan seksual?? jangan coba-coba... ITU yang mestinya diatur... Melakukan hubungan seks dengan anak dibawah umur bisa dihukum, bukannya jadi selebritis seperti Syekh yang sakit jiwa dan punya istri umur 14....

Liat isi sinetron dan film-film remaja... semua remaja bisa bawa mobil pribadi ke sekolah, kampus, ke mall. Di amrik? di singapore? Di eropa? rata-2 berkendaraan umum, mobil cuman segelintir aja man! Disini? gaji baru 5 juta, sudah kredit mobil, atau minimal, mo-cin deh...Kredit rumah nanti nanti dulu...

Semua orang pakai Ipod di jakarta...padahal tahu kenapa Ipod diciptakan? Karena di barat semua orang naik kendaraan umum sendirian, dan butuh teman pendamping. Bukannya sekedar jalan di mall atau naik mobil terus pasang ipod di kuping, atau pakai ipod buat simpen data skripsi... emangnya gag ada USB external ya?

Kita ngaku benci barat, benci barat, benci amerika, tapi acara favoritnya plagiatnya SNL, minum kopi starbucks daripada kapal api....
Saya termasuk bersalah, saya ngaku. Saya lebih bangga diakui lulusan Eropa dibanding memberitahukan gelar S1 dalam negeri saya. Saya lebih bisa bahasa belanda dan inggris dibanding bahasa jawa. Saya lebih suka ke karfur dibanding ke Pasar tanah abang. Saya pakai clarins dan bukan citra.
Saya bersalah, dan saya yakin kamu juga.
(udah ah cape mengkritik indonesia :p, besok saya bikin tulisan yang memuji orang2 indo luar biasa yang saya kenal).

No comments: